Minggu, 24 Februari 2013

Misteri Lagu Kakome Kakome


              Kagome Kagome (かごめかごめ?) adalah permainan anak-anak di Jepang yang dimainkan sekelompok anak-anak yang bernyanyi sambil berjalan bergandengan tangan melingkari seorang anak yang sedang menjadi oni. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu anak-anak Kagome Kagome. Anak yang menjadi oni duduk mendekam di tengah lingkaran sambil menutup mata dengan kedua belah tangan. Ketika lagu selesai dinyanyikan, anak itu harus menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Anak yang namanya berhasil ditebak mendapat giliran berjaga.
Permainan ini umumnya dilakukan oleh kelompok kecil yang terdiri dari 5 hingga 6 orang anak. Bila peserta terlalu banyak, anak yang sedang menjadi oni sulit untuk menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Permainan dimulai dengan janken untuk mengundi anak yang akan dijadikan oni.
Lirik lagu yang dinyanyikan sewaktu mengelilingi oni dapat berbeda sedikit menurut daerahnya di Jepang. Lirik yang populer sekarang adalah lirik yang didokumentasikan oleh Naoji Yamanaka di kota NodaPrefektur Chiba pada awal zaman Showa.

Bahasa JepangRomajiBahasa Indonesia
かごめかごめ 篭の中の鳥はKagome kagome kago no naka no tori waKagome, Kagome, burung dalam sangkar,
いついつ出やる 夜明けの晩にItsu itsu deyaru yoake no ban niKapan kapan kau keluar? Saat malam dini hari
鶴と亀と滑ったTsuru to kame to subettaBurung jenjang dan penyu tergelincir
後ろの正面だあれ。Ushiro no shōmen daare.Siapa yang ada tepat di belakang?
Kata kagome juga dapat berarti tempat hukuman mati yang dikelilingi pagar bambu, segi enamheksagram, atau ditulis sebagaikagome (籠女?) yang berarti wanita hamil. Begitu pula halnya dengan kata-kata berikutnya yang mengundang berbagai penafsiran. Oleh karena itu, lirik lagu ini melahirkan berbagai cerita misteri, mulai dari kisah wanita hamil yang keguguran karena jatuh didorongmertuawanita penghibur yang selalu dikurung dan diawasi, hingga sandi menuju lokasi Emas Terpendam Tokugawa.

Senin, 23 Juli 2012

Tips Menjadi Cosplayer Yang Baik

Artikel kali ini membahas tentang "Tips bagaimana menjadi Cosplayer yang baik". Yang baik tentu disukai banyak orang. Karena disukai banyak orang, maka jadi terkenal. Bukankah teman-teman cosplayer ingin disukai banyak orang?

Tujuan artikel ini adalah untuk introspeksi diri kita semua sebagai Cosplayer, agar kita bisa mengembangkan diri ke arah positif dan menjadi lebih baik. Bila kita berhasil menjadi pribadi yang baik dan positif, sudah tentu teman-teman kita akan bertambah dengan otomatis. Bukankah begitu?
Yosh! Kita langsung saja. Seperti biasa saya akan tulis dalam bentuk Q&A (Questions and Answers) supaya lebih mudah dimengerti.

Q: Saya Cosplay karena ingin eksis dan terkenal seperti Celebrity!

A: Sebenarnya bisa saja kita menjadi terkenal karena Cosplay. Apalagi bila kostum yang kita pakai sangat bagus. Tapi, anggaplah itu sebagai prestasi. Dan jangan lupa, bila kita terkenal namun attitude serta perilaku kita jelek dan sombong, hasilnya malah "terkenal dalam arti negatif". Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi, bukan ?

Jadi, jauhi pemikiran: "dengan Cosplay kita pasti akan jadi terkenal dan eksis" Soalnya, dari awal Cosplay merupakan hobi semata. Bila pemikiran tersebut terus menempel di dalam diri kita, maka otomatis kita akan memiliki ambisi yang tidak wajar dan mengarah ke perilaku yang negatif.

Bukankah lebih baik ikutan Indonesian Idol atau Indonesia Mencari Bakat untuk bisa terkenal luas bagaikan Celebrity dibandingkan terjun ke Cosplay?
 Q: Saya Cosplay karena ingin kaya! Saya ingin menang di semua lomba Cosplay!
A: Ini jelas pemikiran yang tidak benar. Tidak mungkin kita bisa kaya hanya dari sekedar menang lomba Cosplay saja. Cosplay adalah HOBI, bukan MATA PENCAHARIAN. Berbeda dengan Costume/Props-maker; itu barulah mata pencaharian.

Uang hasil menang lomba pun mungkin hanya cukup untuk "balik modal" biaya kostum yang kita buat. Itu pun mungkin tidak cukup dengan hanya menang lomba 1 kali saja. Di dunia ini, TIDAK ADA Cosplayer yang menjadikan Cosplay sebagai mata pencaharian utama mereka.

Boleh-boleh saja ingin menang lomba Cosplay, namun jangan pernah berpikir bahwa "Kita akan kaya bila ber-Cosplay"
 Q: Saya ingin menang lomba cosplay, maka saya diberitahu supaya berbohong kepada juri bahwa kostum yang saya pakai adalah buatan saya sendiri. Padahal itu buatan orang lain. Apakah boleh?
A: Peraturan paling utama di dunia Cosplay, bahkan di dunia Cosplay Internasional, adalah JANGAN PERNAH BERBOHONG TENTANG KOSTUM KITA. Bila itu buatan orang lain, jujurlah dan katakan itu adalah buatan orang lain. Mungkin nilai penjurian akan dikurangi, namun bila nanti ketahuan belakangan bahwa kostum itu bukan buatan kita sendiri, bukankah imbasnya bakal lebih buruk lagi? Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi bukan?

Sekedar info buat diketahui, dalam penjurian Cosplay Internasional, jika seorang Cosplayer ketahuan berbohong soal siapa pembuat kostum sebenarnya, maka si Cosplayer itu akan langsung di-black list. Nggak hanya itu, namanya pun bakal diumumkan ke seluruh jaringan komunitas Cosplay (karena memang begitu peraturannya jika ketahuan berbohong). Tidak ingin ‘kan kalau sampai mendapat noktah merah yang memalukan seperti itu?
 Q: Saya hidup HANYA demi Cosplay! Lebih penting Cosplay daripada Sekolah/Kuliah/Kerja!

A: Salah! Sekolah/Kuliah/Kerja lebih penting daripada Cosplay!
Cosplay adalah HOBI semata. Memang dengan Cosplay mungkin kita merasa lebih nyaman dan "diterima", namun perlu diingat bahwa kita tidak bisa hidup hanya dengan Cosplay.

Dalam hidup, kita perlu belajar, sekolah, bekerja demi mendapatkan uang untuk hidup, dan juga bersosialisasi dengan sesama. Dan kita tidak mungkin Cosplay terus menerus seumur hidup, karena suatu saat kita pasti akan PENSIUN Cosplay. Apabila kita mendoktrin diri kita bahwa "HIDUP = COSPLAY", maka apa yang terjadi pada hidup kita bila kita PENSIUN COSPLAY?

Lagipula pemikiran "HIDUP = COSPLAY" inilah yang seringkali membuat orangtua kita tidak setuju kita ber-Cosplay. Kita HARUS BISA membagi waktu untuk Sekolah/Kuliah/Kerja dengan waktu untuk Cosplay. Apabila kita aktif ber-Cosplay dan nilai-nilai sekolah/kuliah kita baik atau pekerjaan kita baik, pasti orangtua kita akan setuju kita ber-Cosplay.

 Q: Saya sedang buat project Cosplay X. Eh, teman Cosplayer saya juga membuat project yang sama! Wah, ide saya dicuri, bagaimana ini?

A: Di dalam cosplay, tidak ada yang namanya "saling curi-mencuri ide", karena toh kita hanya men-cosplaykan karakter, BUKAN MEMBELI LISENSI karakter tersebut. Karakter-karakter di film, manga, anime, game, manhwa, superhero, dsb BUKANLAH milik kita. Kecuali bila karakter tersebut original milik kita (Cosplay Original).

Maka bila ada teman Cosplayer membuat project yang sama dengan milik kita, yah biarkan saja. Malah bila perlu, ajaklah bergabung bersama. Bila kita tidak ingin mengajaknya bergabung juga tidak apa. Asalkan JANGAN berpikir bahwa "dia mencuri ide kita".

Lebih baik, bila ingin membuat project rahasia Cosplay X, buat saja serahasia mungkin. Jangan disebarluaskan, atau beritahu hanya ke orang-orang yang terlibat dalam project tersebut. Jangan lupa bilang, "Ini project rahasia loh ya, tolong jangan bilang siapa-siapa". Mudah, ‘kan? Jangan lantas jadi memusuhi atau memarahi teman Cosplayer yang mempunyai project Cosplay yang sama dengan project kita. Toh kita tidak punya lisensi karakternya.
 Q: Saya malu bila saya mengaku kalau kostum saya bukan buatan saya sendiri. Saya pun malu bila saya bilang kalau wig saya styling di Wig-stylist. Saya kuatir saya diremehkan dan dibenci.

A: Pemikiran negatif semacam ini harus dibuang jauh-jauh dari diri kita. Faktanya, tidak semua orang mempunyai bakat menjahit, menstyling-wig, membuat props atau merangkai busa hati (bahan utama pembuat kostum armor). Tidak semua orang mempunyai banyak waktu luang untuk melakukan hal-hal tersebut. Namun, apakah mereka tidak boleh bercosplay?

Jawabannya tentu saja boleh. Cosplay adalah hobi untuk melepas stressJangan karena Cosplay, kita malah jadi stress. Kita boleh meminta tolong jasa orang lain untuk membuat kostum, men-styling wig, make up, dan sebagainya. Itu tidak dilarang dalam Cosplay.

Asalkan kita tetap mempertahankan hal yang terpenting, yaitu: sikap JUJUR. Jujurlah bila kostum, wig, make up, props, dsb milik kita itu merupakan hasil karya orang lain. Semua teman-teman cosplayer kita pasti akan mengerti. Sikap jujur inilah yang membuat kita menjadi Cosplayer yang baik.
 Q: "Hi! Thnks for add. Cosplayer ya? Situ/di sana siapa?" (attitude pada saat berkenalan)

A: Cosplay merupakan sebuah komunitas yang melibatkan banyak individu dengan hobi serupa. Banyak individu berarti banyak Cosplayer dengan beragam usia dan latar belakang. Hal termudah untuk berkenalan dengan Cosplayer baru, selain lewat event, bisa juga lewat social network. Di sini, yang paling terkenal adalah Facebook.

Adalah wajar bila Cosplayer yang mendapat postingan wall seperti ini bisa melengos pergi atau terkesan terlalu sombong. Padahal, itu  bukan salah si Cosplayer juga. Mari kita lihat ke diri kita masing-masing lewat sudut pandang orang ke-3. Apakah kita suka bila ada yang ingin berkenalan dengan kita dengan tata bahasa dan cara demikian?

Cara perkenalan yang baik adalah dengan mengucapkan salam dan MEMPERKENALKAN DIRI terlebih dahulu. Kemudian bertanya baik-baik, misalnya: "Boleh kenalan?" atau "Anda/Kakak/Mbak/Mas Cosplayer juga ya? Boleh kenalan?". Yakinlah dengan bertata-krama berbahasa yang sopan dan attitude yang baik, banyak cosplayer yang tidak sungkan menjadi teman Anda.
Q: Waduh...Cosplayer X keren sekali! Dia dewa saya! Idola saya! Kyaaa!!! Saya akan selalu mengikuti dia ke manapun dia pergi! Dia keren, baik, ganteng, cakep, kostumnya keren-keren! Kyaaa!! Dia dewa di Cosplay! Namanya sangat terkenal loh! Saya mau jadi fans nomer 1 dia!! Kira-kira kalau saya dekatin dia terus, dia mau jadi teman saya tidak ya?

A: Tidak masalah ngefans dan mengidolakan seorang Cosplayer tertentu. Namun janganlah bersikap berlebihan. Kita tentu tidak suka dipandang secara berlebihan, bukan? Karena kita sebagai Cosplayer pun hanya manusia biasa dan mempunyai kehidupan masing-masing di luar kehidupan Cosplay kita.

Jadi, bersikaplah biasa saja, walaupun kita ngefans. Sapa-lah dengan ramah dan wajar, nggak usah terlalu berlebihan. Coba tahan dulu keinginan untuk memeluk si Cosplayer, karena bisa jadi Cosplayer-nya malah tak suka kalau tiba-tiba dipeluk tanpa permisi. Bukan apa-apa, si Cosplayer hanya takut kalau kostum atau properti yang dipakainya rusak akibat pelukan penuh hasrat dari kita ^ ^
 Q: Cosplayer X itu kostumnya jelek-jelek. Cosplayer Z kostumnya bagus-bagus dan dia keren pula! Saya berteman sama Cosplayer Z aja ah! Biar ikutan "kecipratan" terkenalnya. Hehe.

A: Ini adalah sikap yang salah. Don't judge the book by its cover. Semua Cosplayer adalah teman. Bersikaplah ramah tanpa pilih-pilih. Bisa jadi Cosplayer yang tadinya kita anggap tidak keren suatu saat memakai kostum yang sangat wah dan keren, lho! Bersikap wajar dan normal. Bukan bersikap SKSD (Sok Kenal Sok Dekat).
 Q: Saya meng-cosplaykan karakter X yang pertama di Indonesia dan yang terbaik! Tidak ada yang lebih baik daripada kostum saya!

A: Selamat, bila kita meng-cosplaykan karakter X yang pertama di Indonesia! Tapi apakah yakin tidak ada yang lebih baik daripada kostum kita? Jangan lupa, di atas langit masih ada langit. Selalu akan ada yang lebih baik daripada kita. Jangan takabur (alias lupa diri), namun janganlah juga berkecil hati.

Bersikaplah ramah dan rendah hati. Tanggapi pujian dengan ucapan "Terima kasih" dan jadikan itu sebagai masukan positif terhadap diri kita sendiri serta memacu kita untuk lebih berprestasi dalam hal-hal positif. Jangan iri terhadap prestasi cosplayer lain dan jangan sombong terhadap hal-hal yang telah kita capai. Soalnya kalau begitu, suatu saat kita bisa kena batunya.

Demikianlah. Memang hal-hal yang saya tulis di atas termasuk hal-hal yang sangat sensitif untuk dibahas, namun perlu dibagi sebagai wacana untuk introspeksi diri kita semua sebagai Cosplayer. Nah, apakah kita sudah menjadi Cosplayer yang baik?

Minggu, 22 Juli 2012

Together Forever (Indo ver.)

Aku tak ingin melupakan hari disaat aku bertemu denganmu
Kau perlahan-lahan membuka hatiku dengan sebuah kunci
Terkadang ada ketidaksengajaan hari-hari yang menyakitkan, bagaimanapun
Aku selalu mengerti, setiap waktu, makna dari kebaikan

Aku menggenggam cahaya perak dengan jari-jari dinginku yang kaku
Aku ingin melihatmu sekarang, menghapus kota ini
Memelukmu dengan erat

Jangan khawatir, aku akan berada di sisimu lebih dari orang lain
Karena kau adalah orang yang cengeng aku ingin terus melindungimu
Aku menatap dua bintang, di samping satu sama lain di langit malam
Kita juga akan menjadi sama, dari sekarang sampai selamanya ... bersama-sama

Kau dikelilingi lilin kecil dengan kebahagiaan
"Bukankah ini terlalu berlebihan?" Kataku. Kau yang pemalu terlihat indah

Aku menyembunyikan cincin itu di tasku semua bersama-sama
Aku berpikir, ini bukan hanya sebuah kejutan
Memberikanmu hatiku

Senyumanmy seperti seorang malaikat yang turun
Kau persembahan terbaik yang pernah diberikan tuhan untukku

Kau milikku, hanya kau yang bisa, mulai sekarang sampai selamanya

Malam yang sunyi, malam yang suci
Aku tak butuh apa-apa selama kau ada
Kau disini sekarang
Selamanya kau adalah keajaiban, jangan menghilang

Salju menutupi kota tanpa kita sadari
Aku akan berada di sampingmu selamanya, tak peduli apa yang akan terjadi 

Aku mendongak, pada dua bintang, di samping satu sama lain di langit malam
Kami juga berjanji, mulai sekarang sampai selamanya ... 

Bersama-sama Jangan khawatir, aku akan disisimu lebih dari orang lain
Karena kau cengeng aku ingin terus melindungimu
Aku mendongak, pada dua bintang, di samping satu sama lain di langit malam
Kita juga akan menjadi sama, dari sekarang sampai selamanya ... 

Bersama-sama

Bersama selamanya ..

Senin, 18 Juni 2012

Super Junior - Opera (Japan ver.)


Nante nante kageki na shichuēshon
Sarani motto motto hamat te shimau daro
Sa ii kai
Masumasu miwaku na imēji
Kimi wa suikoma re tada mitasa re

Sa ii kai

Nice show! Nice show! Opera!
Odoru yo opera utau yo opera
Ne ii kara! Kūru ni iko u ka!
Nice show! Nice show! Opera!
Kiwadoi opera taito na opera
Sa ii kara! Kore ga ii kara!

Ne ii kara kūru ni iko u ka
Sa ii kara kore ga ii kara

Sashi komu hikari no shita de wa
Kimi no ai made mo kasuka ni ni ji mu
Sou sa
Shuyaku wa
"akuma"demo boku de
Issai no yousha mo nai kimi o tokasu

Sa ii kai

Nice show! Nice show! Opera!
Odoru yo opera utau yo opera
Ne ii nara! Hīto ni shiyo u ka!
Nice show! Nice show! Opera!
Kiwadoi opera taito na opera
Sa ii kara! Zenbu ii kara!

Ne ii nara! Hīto ni shiyo u ka!
Sa ii kara! Zenbu ii kara!

Tokimeki wa itsumo totsuzen yattekuru
Kara yaburu yuuki naku sa nai de zutto zutto
Mōtsaruto , hen deru , vīze
Kotoba wa naku tatte
Kimi ga omou yori kimi ni niau opera

Nice show! Nice show! Opera!
Odoru yo opera utau yo opera
Ne ii kara! Kūru ni iko u ka!
Nice show! Nice show! Opera!
Kiwadoi opera taito na opera
Sa ii kara! Kore ga ii kara!

Ne ii kara! Kūru ni iko u ka!
Sa ii kara! Kore ga ii kara!

Sa ii kara! Zenbu ii kara!

NP: blog ini jdi ngantur y? maaf klw begitu ini hanya sekedar hoby saya saja :)

Minggu, 17 Juni 2012

My First Chocolate Vanilla Cake


“Arashi, kalau sudah besar ingin menjadi apa?” tanya seorang wanita tua kepada Arashi yang sedang berpangku dengan wanita tua itu.
“Kalau sudah besar? Ara belum tau, mungkin Ara akan menjadi seorang pembuat kue seperti nene dan ibu” kata Arashi dengan ramah dan senyumnya.
“Kalau begitu Arashi harus pintar memasak, biar bias menjadi pembuat kue sama seperti nenek dan ibunya Arashi. Arashi mau kan belajar memasak? Kalau mau nanti nenek ajarkan membuat kue, Arashi mau membuat keu rasa apa?” kata wanita tua itu sambil tersenyum pada Arashi
“Ara mau membuat kue coklat sama vanilla, soalnya Ara mau membuatkan kue untuk nenek dan ibu” kata Arashi dengan senang.
Minikawa Arasi, 12 tahun yang lalu telah kehilangan salah satu bagian dalam hidupnya. Meski pun  ia sudah bisa membuat kue tetapi, ia merasa itu tidak ada gunanya karena ia telah kehilangan nenek yang ia sayangi.
“Ara-chan, selamat pagi” sapa seorang gadis yang seumur dengannya, rambutnya yang panjang di ikat tinggi kesamping dengan hiasan pita berwarna putih.
“Ayumi, selamat pagi, ada apa? Apa kau habis dikejar oleh orang itu lagi?” kata Arashi dengan nada sedikit meledek Ayumi.
“Ara-chan jahat, tidak kok aku sudah putus hubungun dengan dia habisnya membuat orang jadi repot saja. Oia, apa kau akan ikut kontes pembuatan kue itu?” kata Ayumi dengan ramah.
“Aku juga tidak tau, aku akan ikut atau tidak soalmya sudah lama aku tidak membuat kue dan juga kau tau ibuku kan. Kalau dia mengetahui hal ini dia pasti akan memintaku untuk ikut dengan tatapannya yang tajam. Membayangkan hal itu saja sudah mebuatku merinding” kata Arashi dengan tataan datar.
“Aku juga bisa membayangkannya, begitu menyeramkan bisa kubilang bagaikan serigala berbulu domba. Apa kakakmu tidak ikut? Kudengar dia mendaftar diri dan namamu juga dia daftarkan” kata Ayumi dengan nada suara orang binggung.
“APA!? Kak Marina MENDAFTARKAN AKU JUGA!?” kata Arashi dengan kaget.
“Apa kakakmu tidak memberitau mu sebelumnya?” tanya Ayumi dengan heran.
“Tidak berkata apa-apa selain, ‘besok kau temui dikelas tatabpga sekolah ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu’ begitu katanya semalam padaku” Kata Arashi.
“Artinya, Marina-san ingin mengajarimu lagi cara membuat keu dan kudengar katanya Okamoto Ryosuke juga ikut dan dia bertujuan untuk mengalahkan kakakmu dalam kontes itu. Apa kau akan diam saja sperti ini?” kata Ayumi sedikit meninggikan volum suaranya.
“Aku piker juga begitu tapi, kenapa dia tidak bilang padaku kalau dia juga mendaftarkanku? Kakak jahat” kata Arashi dengan sedikit kurang semangat.
Part A Finis


*NP: Part B-nya nyusu (just wait and Enjoy)

Pakaian Tradisional Jepang : Yukata

Yukata adalah jenis kimono nonformal Jepang yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Secara harfiah istilah Yukata berarti: baju sesudah mandi. Dipakai untuk kesempatan santai di musim panas (natsu). Yukata dibuat dari bahan katun yang mudah dilewati angin, agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam dengan air panas di Jepang.
Istilah Yukata ini lahir sejak sekitar zaman Azuchi-Momoyama. Bermula dari pakaian yang dipakai sesudah mandi yang disebut Yukatabira. Di zaman Edo, Yukatabira menjadi sangat populer di kalangan rakyat dan namanya disingkat menjadi Yukata saja. Pada zaman dahulu, memakai Yukata untuk bertemu dengan orang lain dianggap sangat tidak sopan, mengingat fungsi Yukata yang cuma sebagai pakaian tidur. Namun sekarang, Yukata dapat dikenakan kapanpun atau saat pergi kemanapun. Malah pakaian ini menjadi pakaian utama yang dikenakan saat melihat Hanabi Matsuri (Festival kembang api). Jika terlihat banyak perempuan memakai Yukata di musim panas (natsu), berarti tidak jauh dari tempat itu ada festival kembang api.

Yukata umumnya dibuat dari kain katun walaupun sekarang banyak yang dibuat dari bahan campuran, misalnya katun bercampur polyester. Yukata untuk laki-laki biasanya terbuat dari bahan dengan warna dasar gelap (seperti hitam, biru tua, ungu tua) dengan corak garis-garis warna gelap. Sedangkan Yukata untuk wanita biasanya terbuat dari bahan dengan warna dasar cerah atau warna pastel dengan corak beraneka warna yang cerah. Corak-corak kain yang populer untuk Yukata wanita adalah bunga Sakura, bunga Krisan, Poppy, bunga-bunga yang mekar di musim panas.
Perbedaan Kimono dan Yukata:
1.   Berbeda dengan Kimono yang sering disebut orang Jepang sebagai Gofuku atau Wafuku dan hanya dipakai pada kesempatan formal, Yukata dipakai untuk kesempatan santai seperti: berjalan-jalan melihat pesta kembang api, melihat festival musim panas (matsuri), atau menari di saat perayaan Obon (festival menyambut arwah).
2.   Kimono yang harganya sangat mahal hingga luar biasa mahal, harga Yukata umumnya terjangkau oleh semua orang.
3.   Kimono jadi yang hampir-hampir tidak ada toko yang mau menjualnya, di toko pakaian banyak dijual Yukata yang sudah jadi dengan beraneka ukuran dengan harga terjangkau
4.   Kimono yang menurut ukuran lebar lengannya dapat diketahui status seorang wanita (sudah menikah atau masih gadis), Yukata dapat dipakai oleh siapa saja tanpa mengenal status.
5.   Kimono yang pemakainya diwajibkan memakai pakaian dalam sebanyak 2 lapis (Hadajuban dan Juban), perempuan yang memakai Yukata hanya diharuskan pakaian dalam lapis pertama (Hadajuban).

Sama halnya dengan Kimono, agar Yukata terlihat bagus sewaktu dipakai, maka yang dipakai haruslah Yukata yang sesuai ukuran badan si pemakai. Jika Yukata yang anda kenakan ingin terlihat bagus dan pas di badan, Yukata yang anda kenakan haruslah Yukata yang dijahit sesuai dengan ukuran badan anda (order made).

Urutan agar pemakaian Yukata tampak bagus dan rapi:

1. Jika ingin mengenakan Yukata secara benar, dianjurkan untuk mengenakan Susoyoke, yakni berupa rok dalam panjang yang bisa berwarna putih polos atau bercorak dengan warna cerah. Jika tidak mau memakai atau tidak mempunyai Susoyoke juga tidak apa-apa.
2. Memakai pakaian dalam yang disebut Hadajuban dan mengencangkan tali pengikatnya.
3. Memakai Yukata. Panjang Yukata selalu melebihi panjang yang dibutuhkan si pemakai sehingga kain Yukata yang panjangnya berlebih harus diangkat sedikit ke bagian pinggang dan dikencangkan dengan menggunakan Koshihimo (sabuk pinggang dari kain)
4.   Merapikan Bagian-bagian Yukata yang sedikit longgar di badan ke arah perut dan  mengencangkannya dengan kain sabuk pengikat yang disebut Datejime
5.  Mengencangkan Yukata dengan melilitkan dan mengikatkan Obi.
Obi adalah kain yang dililitkan di pinggang, yang panjangnya sekitar 4 sampai 5 meter. Lebar Obi yang digunakan untuk Yukata adalah setengah dari lebar Obi yang digunakan untuk memakai Kimono. Ada banyak jenis simpul yang digunakan untuk pada saat mengikat Obi. Simpul Obi yang paling populer adalah simpul Bunko yang berbentuk seperti kupu-kupu. Jika belum dapat membuat simpul Obi sendiri, anda dapat membeli simpul Obi yang sudah jadi di toko dan tinggal menyisipkannya ke dalam Obi anda.
Yukata juga digunakan oleh aktor Kabuki di saat bermake-up atau peran yang mengharuskan aktor Kabuki memakai Yukata. Pegulat Sumo juga memakai Yukata sebelum dan sesudah bertanding. Begitupula penari tradisional Jepang (Nihon Buyou) mengenakan Yukata sebagai pengganti Kimono sewaktu belajar menari agar Kimono yang harganya mahal tidak menjadi basah karena keringat.
Saat ini, toko-toko di Jepang sudah mulai terlihat memajang beberapa Yukata dengan aneka corak warna dengan harga terjangkau. Tanda musim panas segera tiba.

Bertetangga dengan Orang Jepang

"Islam sangat menekankan pentingnya memperhatikan tetangga. Bahkan hal ini sampai-sampai dikaitkan dengan soal keimanan. Mengutip sebuah hadits, Demi Allah, dia tidak beriman, ini dikatakan sampai 3 kali, kalau dia dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya itu kelaparan.?EJadi kalau ada orang yang tidak peduli terhadap tetangga, berarti imannya kurang. Kutipan lain dari hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menghormati tetangganya.

Rasulullah sendiri mencontohkan betapa ia begitu memperhatikan tetangganya, bahkan tetangganya yang Yahudi. Dikisahkan bahwa Rasulullah adalah orang pertama yang menjenguk anak tetangga Yahudinya yang sedang sakit. Karena perhatian tersebut, Yahudi itu akhirnya bahkan masuk Islam. Rasulullah pun berujar, Alhamdulillah Allah akan menyelamatkan dia dari jurang neraka menuju keselamatan.?EBerdasarkan teladan ini, nyatanya perhatian pada tetangga tak hanya ditujukan untuk sesama muslim saja. Kita wajib menghormati tetangga, baik muslim maupun non muslim. Bila tetangga kita muslim, ia mempunyai 2 hak, yaitu hak tetangga dan hak sesama muslim. Sementara kalau ia non muslim berarti haknya ada satu, yaitu hak sebagai tetangga.

Banyak kebaikan yang dapat kita raih, bila kita mampu menjalin hubungan yang baik dengan tetangga. Yang paling utama adalah hubungan yang baik dengan tetangga menunjukkan kadar keimanan seseorang. Kemudian berbagai kemanfaatan lainpun kita dapatkan. Kalau kita berbuat baik, subhanallah, manfaat sosial, manfaat ekonomi bisa kita dapatkan."

Dikutip dari Majalah Ummi Edisi November-Desember 2004 berdasarkan penuturan DR. Muslih Abdul Karim MA (doktor lulusan Al Imam University, Saudi Arabia, jurusan Tafsir)

Bagi kita yang sekarang tinggal di Jepang, di mana mayoritas tetangga-tetangga kita adalah non muslim, kira-kira hal-hal apa saja yang harus diketahui untuk menjalin hubungan baik dengan mereka??

Berkomunikasi dengan orang Jepang :
Cara yang paling baik untuk bisa akrab dengan orang Jepang adalah dengan mempelajari bahasanya meskipun hanya sedikit. Mereka akan merasa lebih dekat dengan kita jika kita bisa bicara bahasa Jepang meski hanya sedikit. Kalaupun kita berbicara dengan bahasa Inggris, berbicaralah perlahan dan jelas dalam kalimat-kalimat pendek. Menuliskan apa yang ingin disampaikan adalah solusi jika apa yang ingin kita sampaikan tidak bisa dipahami.
Orang Jepang akan sangat senang jika mereka bisa berbincang-bincang secara lancar dengan orang asing, meskipun percakapannya singkat.
Saat-saat pertama kita berbincang dengan orang Jepang, mungkin ada hal-hal yang membingungkan kita tentang cara mereka mengungkapkan keinginan dan pendapat Kadang-kadang terdapat perbedaan antara apa yang mereka ucapkan dan apa yang mereka maksudkan. Dengan kata lain, orang Jepang itu jika berbicara ada basa-basinya. Di Indonesia kita juga memiliki budaya seperti ini, jadi tidak begitu sulit untuk menyesuaikan diri.

Misalnya :
Kapan-kapan berkunjung ya ke rumah kami?
(maksudnya : menurut pendapatnya anda adalah orang yang terlihat baik, jadi bukan berarti mempersilakan berkunjung dalam artian sebenarnya)

Saya akan mempertimbangkan pendapatmu?
(maksudnya: pendapat anda tidak cukup bagus menurutnya?

Kapan-kapan mari kita sama-sama makan di luar/jalan-jalan?
(maksudnya: ya kapan-kapan kalau memang kebetulan punya kesempatan dia tidak keberatan untuk pergi dengan anda)
      
Orang Jepang memiliki orientasi kelompok yang sangat kuat. Mereka menghindari adanya perdebatan dalam percakapan. Mereka lebih menyukai komunikasi non verbal dibandingkan komunikasi verbal. Dalam bahasa Jepang, komunikasi pun dibedakan atas dasar usia, kedudukan dan jenis kelamin.
Mungkin pada awalnya kita akan merasa sedikit sulit untuk bergaul dengan orang Jepang. Tetapi sekali kita berteman dengan mereka, mereka akan memperlakukan kita dengan sangat baik. Sebagai catatan orang Jepang tidak membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi, jika baru kenal.
Hal lain lagi tentang cara orang Jepang berkomunikasi adalah mereka merendah dan memuji orang untuk menunjukkan kerendahan hati mereka. Sikap seperti ini sangat disukai oleh orang Jepang.

Tips bertetangga dengan orang Jepang :

1.      Mengucapkan salam
Mari kita biasakan mengucapkan salam dan senyum kepada tetangga kita (sambil sedikit menunduk). Ohayou (Selamat Pagi), Konnichiwa (Selamat Siang/Hallo), Konbanwa (Selamat Malam), Selamat Jalan (Sayounara), Maaf (Gomen Nasai, Sumimasen), Trimakasih (Arigatou gozaimasu). Atau kalau bingung harus mengucapkan apa, bilang saja doumo. Orang Jepang tidak begitu biasa berjabat tangan, jadi tidak ada masalah untuk hal ini. Kalau tentang menahan pandangan, jangan khawatir juga, karena orang Jepang tidak biasa untuk memandang langsung ke mata.

2.      Hangaeshi
Jika anda menerima hadiah dari tetangga anda orang Jepang, adalah suatu kebiasaan di Jepang untuk membalas hadiah itu dengan ukuran kira-kira setengah dari harga barang yang anda terima. Kebiasaan ini dinamakan hangaeshi. Jika anda terima hadiah dari kawan orang Jepang melalui pos, jangan lupa untuk menelpon atau mengirim surat untuk mengucapkan terimakasih.

3.      Ketika baru pindah rumah
Masyarakat Jepang hidup berdasarkan tolong-menolong. Adalah suatu kebiasaan di Jepang jika pindah ke suatu lingkungan baru untuk mengucapkan salam kepada tetangga baru anda sambil membawa hadiah kecil dan memperkenalkan anggota keluarga anda. Masalah waktunya, tidak lebih dari tiga hari dari kepindahan. Teman Jepang saya pernah menyarankan saya untuk memberikan misalnya sabun batangan satu buah untuk satu tetangga. Tetangga yang dimaksudkan adalah tetangga tepat di kiri kanan rumah, atas bawah rumah, depan rumah. Dengan menimbulkan kesan yang baik pada saat anda baru pindah, jika anda mengalami kesulitan, tidak akan sulit untuk mendapatkan bantuan dari mereka. Jangan terlalu khawatir jika tetangga anda tidak mengundang anda untuk berkunjung ke rumah mereka. Orang jepang jarang untuk mengajak berkunjung ke rumah (lebih memilih di luar) karena rumahnya yang sempit atau karena kesibukan mereka.

4.      Mengikuti kegiatan Chounaikai (RT)
Salah satu kesempatan emas untuk bisa bergaul dengan masyarakat Jepang adalah dengan mengikuti kegiatan Chounaikai (RT). Di antara kegiatan chounaikai di tempat saya misalnya(saya tinggal di danchi), mengadakan kerja bakti satu bulan sekali, ada iuran bulanan, rapat kelurahan, atau jadi pengurus RT. Untuk yang tinggal baik di danchi atau di apato, kadang-kadang ada kairanban (pengumuman edaran) yang digantungkan di pintu, jangan lupa untuk sign atau mencapnya dengan inkan dan mengedarkannya ke tetangga yang lain.

5.      Bunbetsu
Yang dimaksud dengan bunbetsu adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya sebelum kita buang pada hari yang sudah ditentukan. Dengan diharuskannya untuk mengklasifikasikan ini membuang sampah di Jepang adalah termasuk pekerjaan yang merepotkan. Tetapi hal ini diperlukan agar sampah tersebut bisa didaur ulang dan mengatasi masalah sampah. Pemisahan sampah dan pembagian hari sampah berbeda-beda menurut daerah di Jepang. Saya sarankan untuk memahami masalah sampah ini sebelum kita tinggal di lingkungan Jepang, karena jika kita salah membuang akan mengganggu lingkungan sekitar kita(sampahnya tidak akan diangkut dan ada kemungkinan akan diubrak-abrik oleh burung gagak). Saya rasa ada beberapa di antara kita yang mengalami pengalaman ditegur orang Jepang karena salah membuang J Ini ada artikel menarik dalam bahasa Inggris tentang pembuangan sampah di Jepang.