Artikel kali ini membahas tentang "Tips bagaimana menjadi Cosplayer yang baik".
Yang baik tentu disukai banyak orang. Karena disukai banyak orang, maka
jadi terkenal. Bukankah teman-teman cosplayer ingin disukai banyak
orang?
Tujuan artikel ini adalah untuk introspeksi diri kita semua sebagai Cosplayer, agar kita bisa mengembangkan diri ke arah positif dan menjadi lebih baik. Bila kita berhasil menjadi pribadi yang baik dan positif, sudah tentu teman-teman kita akan bertambah dengan otomatis. Bukankah begitu?
Yosh! Kita langsung saja. Seperti biasa saya akan tulis dalam bentuk Q&A (Questions and Answers) supaya lebih mudah dimengerti.
Q: Saya Cosplay karena ingin eksis dan terkenal seperti Celebrity!
A: Sebenarnya bisa saja kita menjadi terkenal karena Cosplay. Apalagi bila kostum yang kita pakai sangat bagus. Tapi, anggaplah itu sebagai prestasi. Dan jangan lupa, bila kita terkenal namun attitude serta perilaku kita jelek dan sombong, hasilnya malah "terkenal dalam arti negatif". Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi, bukan ?
Jadi, jauhi pemikiran: "dengan Cosplay kita pasti akan jadi terkenal dan eksis" Soalnya, dari awal Cosplay merupakan hobi semata. Bila pemikiran tersebut terus menempel di dalam diri kita, maka otomatis kita akan memiliki ambisi yang tidak wajar dan mengarah ke perilaku yang negatif.
Bukankah lebih baik ikutan Indonesian Idol atau Indonesia Mencari Bakat untuk bisa terkenal luas bagaikan Celebrity dibandingkan terjun ke Cosplay?
Q: Saya Cosplay karena ingin kaya! Saya ingin menang di semua lomba Cosplay!
A: Ini jelas pemikiran yang tidak benar. Tidak mungkin kita bisa kaya hanya dari sekedar menang lomba Cosplay saja. Cosplay adalah HOBI, bukan MATA PENCAHARIAN. Berbeda dengan Costume/Props-maker; itu barulah mata pencaharian.
Uang hasil menang lomba pun mungkin hanya cukup untuk "balik modal" biaya kostum yang kita buat. Itu pun mungkin tidak cukup dengan hanya menang lomba 1 kali saja. Di dunia ini, TIDAK ADA Cosplayer yang menjadikan Cosplay sebagai mata pencaharian utama mereka.
Boleh-boleh saja ingin menang lomba Cosplay, namun jangan pernah berpikir bahwa "Kita akan kaya bila ber-Cosplay"
Q: Saya ingin menang lomba cosplay, maka saya diberitahu supaya berbohong kepada juri bahwa kostum yang saya pakai adalah buatan saya sendiri. Padahal itu buatan orang lain. Apakah boleh?
A: Peraturan paling utama di dunia Cosplay, bahkan di dunia Cosplay Internasional, adalah JANGAN PERNAH BERBOHONG TENTANG KOSTUM KITA. Bila itu buatan orang lain, jujurlah dan katakan itu adalah buatan orang lain. Mungkin nilai penjurian akan dikurangi, namun bila nanti ketahuan belakangan bahwa kostum itu bukan buatan kita sendiri, bukankah imbasnya bakal lebih buruk lagi? Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi bukan?
Sekedar info buat diketahui, dalam penjurian Cosplay Internasional, jika seorang Cosplayer ketahuan berbohong soal siapa pembuat kostum sebenarnya, maka si Cosplayer itu akan langsung di-black list. Nggak hanya itu, namanya pun bakal diumumkan ke seluruh jaringan komunitas Cosplay (karena memang begitu peraturannya jika ketahuan berbohong). Tidak ingin ‘kan kalau sampai mendapat noktah merah yang memalukan seperti itu?
Q: Saya hidup HANYA demi Cosplay! Lebih penting Cosplay daripada Sekolah/Kuliah/Kerja!
A: Salah! Sekolah/Kuliah/Kerja lebih penting daripada Cosplay!
Cosplay adalah HOBI semata. Memang dengan Cosplay mungkin kita merasa lebih nyaman dan "diterima", namun perlu diingat bahwa kita tidak bisa hidup hanya dengan Cosplay.
Dalam hidup, kita perlu belajar, sekolah, bekerja demi mendapatkan uang untuk hidup, dan juga bersosialisasi dengan sesama. Dan kita tidak mungkin Cosplay terus menerus seumur hidup, karena suatu saat kita pasti akan PENSIUN Cosplay. Apabila kita mendoktrin diri kita bahwa "HIDUP = COSPLAY", maka apa yang terjadi pada hidup kita bila kita PENSIUN COSPLAY?
Lagipula pemikiran "HIDUP = COSPLAY" inilah yang seringkali membuat orangtua kita tidak setuju kita ber-Cosplay. Kita HARUS BISA membagi waktu untuk Sekolah/Kuliah/Kerja dengan waktu untuk Cosplay. Apabila kita aktif ber-Cosplay dan nilai-nilai sekolah/kuliah kita baik atau pekerjaan kita baik, pasti orangtua kita akan setuju kita ber-Cosplay.
Q: Saya sedang buat project Cosplay X. Eh, teman Cosplayer saya juga membuat project yang sama! Wah, ide saya dicuri, bagaimana ini?
A: Di dalam cosplay, tidak ada yang namanya "saling curi-mencuri ide", karena toh kita hanya men-cosplaykan karakter, BUKAN MEMBELI LISENSI karakter tersebut. Karakter-karakter di film, manga, anime, game, manhwa, superhero, dsb BUKANLAH milik kita. Kecuali bila karakter tersebut original milik kita (Cosplay Original).
Maka bila ada teman Cosplayer membuat project yang sama dengan milik kita, yah biarkan saja. Malah bila perlu, ajaklah bergabung bersama. Bila kita tidak ingin mengajaknya bergabung juga tidak apa. Asalkan JANGAN berpikir bahwa "dia mencuri ide kita".
Lebih baik, bila ingin membuat project rahasia Cosplay X, buat saja serahasia mungkin. Jangan disebarluaskan, atau beritahu hanya ke orang-orang yang terlibat dalam project tersebut. Jangan lupa bilang, "Ini project rahasia loh ya, tolong jangan bilang siapa-siapa". Mudah, ‘kan? Jangan lantas jadi memusuhi atau memarahi teman Cosplayer yang mempunyai project Cosplay yang sama dengan project kita. Toh kita tidak punya lisensi karakternya.
Q: Saya malu bila saya mengaku kalau kostum saya bukan buatan saya sendiri. Saya pun malu bila saya bilang kalau wig saya styling di Wig-stylist. Saya kuatir saya diremehkan dan dibenci.
A: Pemikiran negatif semacam ini harus dibuang jauh-jauh dari diri kita. Faktanya, tidak semua orang mempunyai bakat menjahit, menstyling-wig, membuat props atau merangkai busa hati (bahan utama pembuat kostum armor). Tidak semua orang mempunyai banyak waktu luang untuk melakukan hal-hal tersebut. Namun, apakah mereka tidak boleh bercosplay?
Jawabannya tentu saja boleh. Cosplay adalah hobi untuk melepas stress. Jangan karena Cosplay, kita malah jadi stress. Kita boleh meminta tolong jasa orang lain untuk membuat kostum, men-styling wig, make up, dan sebagainya. Itu tidak dilarang dalam Cosplay.
Asalkan kita tetap mempertahankan hal yang terpenting, yaitu: sikap JUJUR. Jujurlah bila kostum, wig, make up, props, dsb milik kita itu merupakan hasil karya orang lain. Semua teman-teman cosplayer kita pasti akan mengerti. Sikap jujur inilah yang membuat kita menjadi Cosplayer yang baik.
Q: "Hi! Thnks for add. Cosplayer ya? Situ/di sana siapa?" (attitude pada saat berkenalan)
A: Cosplay merupakan sebuah komunitas yang melibatkan banyak individu dengan hobi serupa. Banyak individu berarti banyak Cosplayer dengan beragam usia dan latar belakang. Hal termudah untuk berkenalan dengan Cosplayer baru, selain lewat event, bisa juga lewat social network. Di sini, yang paling terkenal adalah Facebook.
Adalah wajar bila Cosplayer yang mendapat postingan wall seperti ini bisa melengos pergi atau terkesan terlalu sombong. Padahal, itu bukan salah si Cosplayer juga. Mari kita lihat ke diri kita masing-masing lewat sudut pandang orang ke-3. Apakah kita suka bila ada yang ingin berkenalan dengan kita dengan tata bahasa dan cara demikian?
Cara perkenalan yang baik adalah dengan mengucapkan salam dan MEMPERKENALKAN DIRI terlebih dahulu. Kemudian bertanya baik-baik, misalnya: "Boleh kenalan?" atau "Anda/Kakak/Mbak/Mas Cosplayer juga ya? Boleh kenalan?". Yakinlah dengan bertata-krama berbahasa yang sopan dan attitude yang baik, banyak cosplayer yang tidak sungkan menjadi teman Anda.
Q: Waduh...Cosplayer X keren sekali! Dia dewa saya! Idola saya! Kyaaa!!! Saya akan selalu mengikuti dia ke manapun dia pergi! Dia keren, baik, ganteng, cakep, kostumnya keren-keren! Kyaaa!! Dia dewa di Cosplay! Namanya sangat terkenal loh! Saya mau jadi fans nomer 1 dia!! Kira-kira kalau saya dekatin dia terus, dia mau jadi teman saya tidak ya?
A: Tidak masalah ngefans dan mengidolakan seorang Cosplayer tertentu. Namun janganlah bersikap berlebihan. Kita tentu tidak suka dipandang secara berlebihan, bukan? Karena kita sebagai Cosplayer pun hanya manusia biasa dan mempunyai kehidupan masing-masing di luar kehidupan Cosplay kita.
Jadi, bersikaplah biasa saja, walaupun kita ngefans. Sapa-lah dengan ramah dan wajar, nggak usah terlalu berlebihan. Coba tahan dulu keinginan untuk memeluk si Cosplayer, karena bisa jadi Cosplayer-nya malah tak suka kalau tiba-tiba dipeluk tanpa permisi. Bukan apa-apa, si Cosplayer hanya takut kalau kostum atau properti yang dipakainya rusak akibat pelukan penuh hasrat dari kita ^ ^
Q: Cosplayer X itu kostumnya jelek-jelek. Cosplayer Z kostumnya bagus-bagus dan dia keren pula! Saya berteman sama Cosplayer Z aja ah! Biar ikutan "kecipratan" terkenalnya. Hehe.
A: Ini adalah sikap yang salah. Don't judge the book by its cover. Semua Cosplayer adalah teman. Bersikaplah ramah tanpa pilih-pilih. Bisa jadi Cosplayer yang tadinya kita anggap tidak keren suatu saat memakai kostum yang sangat wah dan keren, lho! Bersikap wajar dan normal. Bukan bersikap SKSD (Sok Kenal Sok Dekat).
Q: Saya meng-cosplaykan karakter X yang pertama di Indonesia dan yang terbaik! Tidak ada yang lebih baik daripada kostum saya!
A: Selamat, bila kita meng-cosplaykan karakter X yang pertama di Indonesia! Tapi apakah yakin tidak ada yang lebih baik daripada kostum kita? Jangan lupa, di atas langit masih ada langit. Selalu akan ada yang lebih baik daripada kita. Jangan takabur (alias lupa diri), namun janganlah juga berkecil hati.
Bersikaplah ramah dan rendah hati. Tanggapi pujian dengan ucapan "Terima kasih" dan jadikan itu sebagai masukan positif terhadap diri kita sendiri serta memacu kita untuk lebih berprestasi dalam hal-hal positif. Jangan iri terhadap prestasi cosplayer lain dan jangan sombong terhadap hal-hal yang telah kita capai. Soalnya kalau begitu, suatu saat kita bisa kena batunya.
Demikianlah. Memang hal-hal yang saya tulis di atas termasuk hal-hal yang sangat sensitif untuk dibahas, namun perlu dibagi sebagai wacana untuk introspeksi diri kita semua sebagai Cosplayer. Nah, apakah kita sudah menjadi Cosplayer yang baik?
Tujuan artikel ini adalah untuk introspeksi diri kita semua sebagai Cosplayer, agar kita bisa mengembangkan diri ke arah positif dan menjadi lebih baik. Bila kita berhasil menjadi pribadi yang baik dan positif, sudah tentu teman-teman kita akan bertambah dengan otomatis. Bukankah begitu?
Yosh! Kita langsung saja. Seperti biasa saya akan tulis dalam bentuk Q&A (Questions and Answers) supaya lebih mudah dimengerti.
Q: Saya Cosplay karena ingin eksis dan terkenal seperti Celebrity!
A: Sebenarnya bisa saja kita menjadi terkenal karena Cosplay. Apalagi bila kostum yang kita pakai sangat bagus. Tapi, anggaplah itu sebagai prestasi. Dan jangan lupa, bila kita terkenal namun attitude serta perilaku kita jelek dan sombong, hasilnya malah "terkenal dalam arti negatif". Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi, bukan ?
Jadi, jauhi pemikiran: "dengan Cosplay kita pasti akan jadi terkenal dan eksis" Soalnya, dari awal Cosplay merupakan hobi semata. Bila pemikiran tersebut terus menempel di dalam diri kita, maka otomatis kita akan memiliki ambisi yang tidak wajar dan mengarah ke perilaku yang negatif.
Bukankah lebih baik ikutan Indonesian Idol atau Indonesia Mencari Bakat untuk bisa terkenal luas bagaikan Celebrity dibandingkan terjun ke Cosplay?
Q: Saya Cosplay karena ingin kaya! Saya ingin menang di semua lomba Cosplay!
A: Ini jelas pemikiran yang tidak benar. Tidak mungkin kita bisa kaya hanya dari sekedar menang lomba Cosplay saja. Cosplay adalah HOBI, bukan MATA PENCAHARIAN. Berbeda dengan Costume/Props-maker; itu barulah mata pencaharian.
Uang hasil menang lomba pun mungkin hanya cukup untuk "balik modal" biaya kostum yang kita buat. Itu pun mungkin tidak cukup dengan hanya menang lomba 1 kali saja. Di dunia ini, TIDAK ADA Cosplayer yang menjadikan Cosplay sebagai mata pencaharian utama mereka.
Boleh-boleh saja ingin menang lomba Cosplay, namun jangan pernah berpikir bahwa "Kita akan kaya bila ber-Cosplay"
Q: Saya ingin menang lomba cosplay, maka saya diberitahu supaya berbohong kepada juri bahwa kostum yang saya pakai adalah buatan saya sendiri. Padahal itu buatan orang lain. Apakah boleh?
A: Peraturan paling utama di dunia Cosplay, bahkan di dunia Cosplay Internasional, adalah JANGAN PERNAH BERBOHONG TENTANG KOSTUM KITA. Bila itu buatan orang lain, jujurlah dan katakan itu adalah buatan orang lain. Mungkin nilai penjurian akan dikurangi, namun bila nanti ketahuan belakangan bahwa kostum itu bukan buatan kita sendiri, bukankah imbasnya bakal lebih buruk lagi? Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi bukan?
Sekedar info buat diketahui, dalam penjurian Cosplay Internasional, jika seorang Cosplayer ketahuan berbohong soal siapa pembuat kostum sebenarnya, maka si Cosplayer itu akan langsung di-black list. Nggak hanya itu, namanya pun bakal diumumkan ke seluruh jaringan komunitas Cosplay (karena memang begitu peraturannya jika ketahuan berbohong). Tidak ingin ‘kan kalau sampai mendapat noktah merah yang memalukan seperti itu?
Q: Saya hidup HANYA demi Cosplay! Lebih penting Cosplay daripada Sekolah/Kuliah/Kerja!
A: Salah! Sekolah/Kuliah/Kerja lebih penting daripada Cosplay!
Cosplay adalah HOBI semata. Memang dengan Cosplay mungkin kita merasa lebih nyaman dan "diterima", namun perlu diingat bahwa kita tidak bisa hidup hanya dengan Cosplay.
Dalam hidup, kita perlu belajar, sekolah, bekerja demi mendapatkan uang untuk hidup, dan juga bersosialisasi dengan sesama. Dan kita tidak mungkin Cosplay terus menerus seumur hidup, karena suatu saat kita pasti akan PENSIUN Cosplay. Apabila kita mendoktrin diri kita bahwa "HIDUP = COSPLAY", maka apa yang terjadi pada hidup kita bila kita PENSIUN COSPLAY?
Lagipula pemikiran "HIDUP = COSPLAY" inilah yang seringkali membuat orangtua kita tidak setuju kita ber-Cosplay. Kita HARUS BISA membagi waktu untuk Sekolah/Kuliah/Kerja dengan waktu untuk Cosplay. Apabila kita aktif ber-Cosplay dan nilai-nilai sekolah/kuliah kita baik atau pekerjaan kita baik, pasti orangtua kita akan setuju kita ber-Cosplay.
Q: Saya sedang buat project Cosplay X. Eh, teman Cosplayer saya juga membuat project yang sama! Wah, ide saya dicuri, bagaimana ini?
A: Di dalam cosplay, tidak ada yang namanya "saling curi-mencuri ide", karena toh kita hanya men-cosplaykan karakter, BUKAN MEMBELI LISENSI karakter tersebut. Karakter-karakter di film, manga, anime, game, manhwa, superhero, dsb BUKANLAH milik kita. Kecuali bila karakter tersebut original milik kita (Cosplay Original).
Maka bila ada teman Cosplayer membuat project yang sama dengan milik kita, yah biarkan saja. Malah bila perlu, ajaklah bergabung bersama. Bila kita tidak ingin mengajaknya bergabung juga tidak apa. Asalkan JANGAN berpikir bahwa "dia mencuri ide kita".
Lebih baik, bila ingin membuat project rahasia Cosplay X, buat saja serahasia mungkin. Jangan disebarluaskan, atau beritahu hanya ke orang-orang yang terlibat dalam project tersebut. Jangan lupa bilang, "Ini project rahasia loh ya, tolong jangan bilang siapa-siapa". Mudah, ‘kan? Jangan lantas jadi memusuhi atau memarahi teman Cosplayer yang mempunyai project Cosplay yang sama dengan project kita. Toh kita tidak punya lisensi karakternya.
Q: Saya malu bila saya mengaku kalau kostum saya bukan buatan saya sendiri. Saya pun malu bila saya bilang kalau wig saya styling di Wig-stylist. Saya kuatir saya diremehkan dan dibenci.
A: Pemikiran negatif semacam ini harus dibuang jauh-jauh dari diri kita. Faktanya, tidak semua orang mempunyai bakat menjahit, menstyling-wig, membuat props atau merangkai busa hati (bahan utama pembuat kostum armor). Tidak semua orang mempunyai banyak waktu luang untuk melakukan hal-hal tersebut. Namun, apakah mereka tidak boleh bercosplay?
Jawabannya tentu saja boleh. Cosplay adalah hobi untuk melepas stress. Jangan karena Cosplay, kita malah jadi stress. Kita boleh meminta tolong jasa orang lain untuk membuat kostum, men-styling wig, make up, dan sebagainya. Itu tidak dilarang dalam Cosplay.
Asalkan kita tetap mempertahankan hal yang terpenting, yaitu: sikap JUJUR. Jujurlah bila kostum, wig, make up, props, dsb milik kita itu merupakan hasil karya orang lain. Semua teman-teman cosplayer kita pasti akan mengerti. Sikap jujur inilah yang membuat kita menjadi Cosplayer yang baik.
Q: "Hi! Thnks for add. Cosplayer ya? Situ/di sana siapa?" (attitude pada saat berkenalan)
A: Cosplay merupakan sebuah komunitas yang melibatkan banyak individu dengan hobi serupa. Banyak individu berarti banyak Cosplayer dengan beragam usia dan latar belakang. Hal termudah untuk berkenalan dengan Cosplayer baru, selain lewat event, bisa juga lewat social network. Di sini, yang paling terkenal adalah Facebook.
Adalah wajar bila Cosplayer yang mendapat postingan wall seperti ini bisa melengos pergi atau terkesan terlalu sombong. Padahal, itu bukan salah si Cosplayer juga. Mari kita lihat ke diri kita masing-masing lewat sudut pandang orang ke-3. Apakah kita suka bila ada yang ingin berkenalan dengan kita dengan tata bahasa dan cara demikian?
Cara perkenalan yang baik adalah dengan mengucapkan salam dan MEMPERKENALKAN DIRI terlebih dahulu. Kemudian bertanya baik-baik, misalnya: "Boleh kenalan?" atau "Anda/Kakak/Mbak/Mas Cosplayer juga ya? Boleh kenalan?". Yakinlah dengan bertata-krama berbahasa yang sopan dan attitude yang baik, banyak cosplayer yang tidak sungkan menjadi teman Anda.
Q: Waduh...Cosplayer X keren sekali! Dia dewa saya! Idola saya! Kyaaa!!! Saya akan selalu mengikuti dia ke manapun dia pergi! Dia keren, baik, ganteng, cakep, kostumnya keren-keren! Kyaaa!! Dia dewa di Cosplay! Namanya sangat terkenal loh! Saya mau jadi fans nomer 1 dia!! Kira-kira kalau saya dekatin dia terus, dia mau jadi teman saya tidak ya?
A: Tidak masalah ngefans dan mengidolakan seorang Cosplayer tertentu. Namun janganlah bersikap berlebihan. Kita tentu tidak suka dipandang secara berlebihan, bukan? Karena kita sebagai Cosplayer pun hanya manusia biasa dan mempunyai kehidupan masing-masing di luar kehidupan Cosplay kita.
Jadi, bersikaplah biasa saja, walaupun kita ngefans. Sapa-lah dengan ramah dan wajar, nggak usah terlalu berlebihan. Coba tahan dulu keinginan untuk memeluk si Cosplayer, karena bisa jadi Cosplayer-nya malah tak suka kalau tiba-tiba dipeluk tanpa permisi. Bukan apa-apa, si Cosplayer hanya takut kalau kostum atau properti yang dipakainya rusak akibat pelukan penuh hasrat dari kita ^ ^
Q: Cosplayer X itu kostumnya jelek-jelek. Cosplayer Z kostumnya bagus-bagus dan dia keren pula! Saya berteman sama Cosplayer Z aja ah! Biar ikutan "kecipratan" terkenalnya. Hehe.
A: Ini adalah sikap yang salah. Don't judge the book by its cover. Semua Cosplayer adalah teman. Bersikaplah ramah tanpa pilih-pilih. Bisa jadi Cosplayer yang tadinya kita anggap tidak keren suatu saat memakai kostum yang sangat wah dan keren, lho! Bersikap wajar dan normal. Bukan bersikap SKSD (Sok Kenal Sok Dekat).
Q: Saya meng-cosplaykan karakter X yang pertama di Indonesia dan yang terbaik! Tidak ada yang lebih baik daripada kostum saya!
A: Selamat, bila kita meng-cosplaykan karakter X yang pertama di Indonesia! Tapi apakah yakin tidak ada yang lebih baik daripada kostum kita? Jangan lupa, di atas langit masih ada langit. Selalu akan ada yang lebih baik daripada kita. Jangan takabur (alias lupa diri), namun janganlah juga berkecil hati.
Bersikaplah ramah dan rendah hati. Tanggapi pujian dengan ucapan "Terima kasih" dan jadikan itu sebagai masukan positif terhadap diri kita sendiri serta memacu kita untuk lebih berprestasi dalam hal-hal positif. Jangan iri terhadap prestasi cosplayer lain dan jangan sombong terhadap hal-hal yang telah kita capai. Soalnya kalau begitu, suatu saat kita bisa kena batunya.
Demikianlah. Memang hal-hal yang saya tulis di atas termasuk hal-hal yang sangat sensitif untuk dibahas, namun perlu dibagi sebagai wacana untuk introspeksi diri kita semua sebagai Cosplayer. Nah, apakah kita sudah menjadi Cosplayer yang baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar