Minggu, 17 Juni 2012

Bertetangga dengan Orang Jepang

"Islam sangat menekankan pentingnya memperhatikan tetangga. Bahkan hal ini sampai-sampai dikaitkan dengan soal keimanan. Mengutip sebuah hadits, Demi Allah, dia tidak beriman, ini dikatakan sampai 3 kali, kalau dia dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya itu kelaparan.?EJadi kalau ada orang yang tidak peduli terhadap tetangga, berarti imannya kurang. Kutipan lain dari hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menghormati tetangganya.

Rasulullah sendiri mencontohkan betapa ia begitu memperhatikan tetangganya, bahkan tetangganya yang Yahudi. Dikisahkan bahwa Rasulullah adalah orang pertama yang menjenguk anak tetangga Yahudinya yang sedang sakit. Karena perhatian tersebut, Yahudi itu akhirnya bahkan masuk Islam. Rasulullah pun berujar, Alhamdulillah Allah akan menyelamatkan dia dari jurang neraka menuju keselamatan.?EBerdasarkan teladan ini, nyatanya perhatian pada tetangga tak hanya ditujukan untuk sesama muslim saja. Kita wajib menghormati tetangga, baik muslim maupun non muslim. Bila tetangga kita muslim, ia mempunyai 2 hak, yaitu hak tetangga dan hak sesama muslim. Sementara kalau ia non muslim berarti haknya ada satu, yaitu hak sebagai tetangga.

Banyak kebaikan yang dapat kita raih, bila kita mampu menjalin hubungan yang baik dengan tetangga. Yang paling utama adalah hubungan yang baik dengan tetangga menunjukkan kadar keimanan seseorang. Kemudian berbagai kemanfaatan lainpun kita dapatkan. Kalau kita berbuat baik, subhanallah, manfaat sosial, manfaat ekonomi bisa kita dapatkan."

Dikutip dari Majalah Ummi Edisi November-Desember 2004 berdasarkan penuturan DR. Muslih Abdul Karim MA (doktor lulusan Al Imam University, Saudi Arabia, jurusan Tafsir)

Bagi kita yang sekarang tinggal di Jepang, di mana mayoritas tetangga-tetangga kita adalah non muslim, kira-kira hal-hal apa saja yang harus diketahui untuk menjalin hubungan baik dengan mereka??

Berkomunikasi dengan orang Jepang :
Cara yang paling baik untuk bisa akrab dengan orang Jepang adalah dengan mempelajari bahasanya meskipun hanya sedikit. Mereka akan merasa lebih dekat dengan kita jika kita bisa bicara bahasa Jepang meski hanya sedikit. Kalaupun kita berbicara dengan bahasa Inggris, berbicaralah perlahan dan jelas dalam kalimat-kalimat pendek. Menuliskan apa yang ingin disampaikan adalah solusi jika apa yang ingin kita sampaikan tidak bisa dipahami.
Orang Jepang akan sangat senang jika mereka bisa berbincang-bincang secara lancar dengan orang asing, meskipun percakapannya singkat.
Saat-saat pertama kita berbincang dengan orang Jepang, mungkin ada hal-hal yang membingungkan kita tentang cara mereka mengungkapkan keinginan dan pendapat Kadang-kadang terdapat perbedaan antara apa yang mereka ucapkan dan apa yang mereka maksudkan. Dengan kata lain, orang Jepang itu jika berbicara ada basa-basinya. Di Indonesia kita juga memiliki budaya seperti ini, jadi tidak begitu sulit untuk menyesuaikan diri.

Misalnya :
Kapan-kapan berkunjung ya ke rumah kami?
(maksudnya : menurut pendapatnya anda adalah orang yang terlihat baik, jadi bukan berarti mempersilakan berkunjung dalam artian sebenarnya)

Saya akan mempertimbangkan pendapatmu?
(maksudnya: pendapat anda tidak cukup bagus menurutnya?

Kapan-kapan mari kita sama-sama makan di luar/jalan-jalan?
(maksudnya: ya kapan-kapan kalau memang kebetulan punya kesempatan dia tidak keberatan untuk pergi dengan anda)
      
Orang Jepang memiliki orientasi kelompok yang sangat kuat. Mereka menghindari adanya perdebatan dalam percakapan. Mereka lebih menyukai komunikasi non verbal dibandingkan komunikasi verbal. Dalam bahasa Jepang, komunikasi pun dibedakan atas dasar usia, kedudukan dan jenis kelamin.
Mungkin pada awalnya kita akan merasa sedikit sulit untuk bergaul dengan orang Jepang. Tetapi sekali kita berteman dengan mereka, mereka akan memperlakukan kita dengan sangat baik. Sebagai catatan orang Jepang tidak membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi, jika baru kenal.
Hal lain lagi tentang cara orang Jepang berkomunikasi adalah mereka merendah dan memuji orang untuk menunjukkan kerendahan hati mereka. Sikap seperti ini sangat disukai oleh orang Jepang.

Tips bertetangga dengan orang Jepang :

1.      Mengucapkan salam
Mari kita biasakan mengucapkan salam dan senyum kepada tetangga kita (sambil sedikit menunduk). Ohayou (Selamat Pagi), Konnichiwa (Selamat Siang/Hallo), Konbanwa (Selamat Malam), Selamat Jalan (Sayounara), Maaf (Gomen Nasai, Sumimasen), Trimakasih (Arigatou gozaimasu). Atau kalau bingung harus mengucapkan apa, bilang saja doumo. Orang Jepang tidak begitu biasa berjabat tangan, jadi tidak ada masalah untuk hal ini. Kalau tentang menahan pandangan, jangan khawatir juga, karena orang Jepang tidak biasa untuk memandang langsung ke mata.

2.      Hangaeshi
Jika anda menerima hadiah dari tetangga anda orang Jepang, adalah suatu kebiasaan di Jepang untuk membalas hadiah itu dengan ukuran kira-kira setengah dari harga barang yang anda terima. Kebiasaan ini dinamakan hangaeshi. Jika anda terima hadiah dari kawan orang Jepang melalui pos, jangan lupa untuk menelpon atau mengirim surat untuk mengucapkan terimakasih.

3.      Ketika baru pindah rumah
Masyarakat Jepang hidup berdasarkan tolong-menolong. Adalah suatu kebiasaan di Jepang jika pindah ke suatu lingkungan baru untuk mengucapkan salam kepada tetangga baru anda sambil membawa hadiah kecil dan memperkenalkan anggota keluarga anda. Masalah waktunya, tidak lebih dari tiga hari dari kepindahan. Teman Jepang saya pernah menyarankan saya untuk memberikan misalnya sabun batangan satu buah untuk satu tetangga. Tetangga yang dimaksudkan adalah tetangga tepat di kiri kanan rumah, atas bawah rumah, depan rumah. Dengan menimbulkan kesan yang baik pada saat anda baru pindah, jika anda mengalami kesulitan, tidak akan sulit untuk mendapatkan bantuan dari mereka. Jangan terlalu khawatir jika tetangga anda tidak mengundang anda untuk berkunjung ke rumah mereka. Orang jepang jarang untuk mengajak berkunjung ke rumah (lebih memilih di luar) karena rumahnya yang sempit atau karena kesibukan mereka.

4.      Mengikuti kegiatan Chounaikai (RT)
Salah satu kesempatan emas untuk bisa bergaul dengan masyarakat Jepang adalah dengan mengikuti kegiatan Chounaikai (RT). Di antara kegiatan chounaikai di tempat saya misalnya(saya tinggal di danchi), mengadakan kerja bakti satu bulan sekali, ada iuran bulanan, rapat kelurahan, atau jadi pengurus RT. Untuk yang tinggal baik di danchi atau di apato, kadang-kadang ada kairanban (pengumuman edaran) yang digantungkan di pintu, jangan lupa untuk sign atau mencapnya dengan inkan dan mengedarkannya ke tetangga yang lain.

5.      Bunbetsu
Yang dimaksud dengan bunbetsu adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya sebelum kita buang pada hari yang sudah ditentukan. Dengan diharuskannya untuk mengklasifikasikan ini membuang sampah di Jepang adalah termasuk pekerjaan yang merepotkan. Tetapi hal ini diperlukan agar sampah tersebut bisa didaur ulang dan mengatasi masalah sampah. Pemisahan sampah dan pembagian hari sampah berbeda-beda menurut daerah di Jepang. Saya sarankan untuk memahami masalah sampah ini sebelum kita tinggal di lingkungan Jepang, karena jika kita salah membuang akan mengganggu lingkungan sekitar kita(sampahnya tidak akan diangkut dan ada kemungkinan akan diubrak-abrik oleh burung gagak). Saya rasa ada beberapa di antara kita yang mengalami pengalaman ditegur orang Jepang karena salah membuang J Ini ada artikel menarik dalam bahasa Inggris tentang pembuangan sampah di Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar